Kedatangan kedua pemain itu menjadi obat rindu bagi 2.000 siswa Sepuluh Nopember. Karena selama ini, mereka yang biasanya hanya bisa melihat dari televisi, kini bisa langsung berjumpa darat. Para siswa juga berebutan jabatan tangan dan mengabadikan gambar kedua pemain Garuda Muda itu.
Bahkan saking membludaknya, siswa yang memenuhi halaman depan sekolahan untuk mengikuti coach clinic bagi siswa yang gemar dan hobi sepak bola, urung dilakukan.
"Melihat antusias siswa yang mengelu-elukan kedua pemain muda berskil tinggi itu, dan siswa membludak di halaman, akhirnya pertunjukan latihan diurungkan. Selain karena kondisi, waktu dan jadwal keduanya juga padat tidak bisa berlama-lama," ucap Rizza Ali Faizin, Humas sekolah Sepuluh Nopember.
Rencananya, tambahnya, keduanya diberikan kesempatan memberikan motivasi kepada para siswa yang juga pesepakbola di Sidoarjo. Apalagi bakat sepakbola di Sidoarjo, tingkat siswa lumayan bagus, dan kedua pemain itu diinginkan menunjukkan kehebatannya di depan siswa. Namun hal itu batal dilakukan karena para siswa memenuhi halaman sekolah.
"Mungkin dalam kesempatan lain, akan dijadwalkan acara sama oleh sekolah. Bisa kemungkinan pemain Timnas U-19 yang didatangkan, jumlahnya bertambah. Kan banyak yang dari Jatim ini, ada Fathurahman dan Kapten Timnas Evan Dimas. Nanti kita mencari waktu yang tepat agar tidak mengganggu jadwal mereka (pemain Timnas U-19)," janji pria yang juga Sekretaris PC GP Ansor Sidoarjo itu.
Sementara Kepala Sekolah SMP Sepuluh Nopember Suhajiz menyatakan, sangat gembira atas kedatangan kedua pemain inti Timnas U-19 itu. Meski belum sampai memberi coach clinic, tapi kedatangan kedua pemain itu menjadi penyemangat siswa yang hobi main sepakbola. "Harapan kami, siswa kami bisa meniru ketekunan dan keseriusan kedua pemain dalam mengharumkan nama bangsa, melalui olahraga sepakbola," harap guru yang juga asli Mojokerto itu.