Selasa, 03 September 2013

About Korea - Toenjang

Makanan tradisinal Korea yang tidak kalah populernya dengan Kimchi. Toenjang namanya.

Sebagaimana Kimchi, hanya orang yang bertangan ulet dan berpengalaman saja yang dapat membuat Toenjang yang lezat. Karena membuat Toenjang harus supercepat.

Kecermatan membuat Toenjang dituntut sejak awal pembuatannya, yaitu memilih kedelai yang baru dipanen dan biasanya dilakukan pada bulan November. Selanjutnya kedelai yang terseleksi direbus, lalu ditumbuk scara manual dalam gerabah hingga benar benar halus. Setelah itu, kedelai tadi dijadikan meju, yaitu bentuk kotak-kotak layaknya batu bata, yang kemudian dijemur selama 2 hari.

Proses fermentasi dilakukan selama 30 hari 40 hari, lebih lama dari proses fermentasi Kimchi. Sampai lamanya, bila dibelah pada bagian tengah meju keluar jamur yang berwarna abu-abu. Justru dengan cara inilah proses fermentasi berhasil. Dan tentunya, jamur abu-abu tadi memiliki pengaruh terhadap rasa Toenjang

Kurang lebih pada akhir bulan Januari dan Februari, meju tersebut dimasukkan kedalam gentong besar yang berisi air garam, kira-kira 2/3 kapasitas gentong.

Didalam gentong tadi, selain diisi air garam dan meju, dimasukkan pula potongan bambu secara menyilang. Selain itu ditaburkan juga wijen, jojoba, dan cabai merah ke dalam gentong. Ditambah lagi bara panas yang dicemplungkan sebagai media sterilisasi, sebelum gentong ditutup rapat dengan kain.

Setelah 3 hari, kain penutup dapat dibuka kira-kira mulai pukul 10 pagi sampai 3 atau 4 sore. Isi gentong dibiarkan saja terpanggang sinar matahari selama 60 hingga 80 hari. Baru setelah itu, meju dapat diolah sebagai pasta dan adonan Toenjang. Sebelum mengolah adonan, biasanya pembuat Toenjang diwajibkan secara adat untuk berdo’a terlebih dahulu. Tujuannya agar pembuatan Toenjang berhasil baik.

Untuk membuat adonan Toenjang, gandum dicampur dengan terigu dan di uleni hingga merata. Kemudian adonan Toenjang dimasukkan kembali kedalam gentong dan ditaburi garam. Pada akhir dari proses pembuatan, adonan tersebut dijemur lagi selama 2 bulan. Konon, makin lama dijemur, rasanya makin enak. Apalagi kalau makan dalam keadaan mentah.

Disamping keunggulan rasanya, Toenjang juga dapat menyembuhkan beberapa penyakit, misalnya sembelit, memulihkan fungsi hati, mencegah pertumbuhan sel kanker, dan menurunkan darah tinggi.

Kiranya, Toenjang tidak hanya merupakan makanan tradisional Korea, tetapi juga dapat disajikan sebagai makanan internasional, seperti Kimchi.