Selasa, 03 September 2013

About Korea - Kimchi

Pada awalnya, saya mengenal Korea hanya sebagai negara maju yang terletak dikawasan Asia Timur, dimana penduduknya berasal dari nenek moyang yang sama dengan Jepang, yaitu ras Mongoloid.

At first, I just know Korea as a developed country located East Asia region, where the population is derived from a common ancestor with Japan, the Mongoloid race.

Korea adalah negara beriklim sedang, tidak seperti Indonesia yang beriklim tropis. Negara Korea memiliki empat musim berbeda. Dan Indonesia hanya memiliki dua musim berbeda.

Korea is a temperate country, unlike tropical Indonesia. Country Korea has four distinct seasons. And Indonesia only has two distinct seasons.

Pada dasarnya, Korea adalah negara yang subur. Berbagai macam sayuran dan buah-buahan tumbuh di negara ini. Namun, apabila di Indonesia, sayuran segar dapat dinikmati sepanjang tahunnya, maka di Korea sayuran segar hanya dapat dinikmati selama kurang lebih enam bulan.

Basically, Korea is a fertile country. Wide variety of vegetables and fruits grown in this country. However, if in Indonesia, fresh vegetables can be enjoyed throughout the year, then in Korea can only be enjoyed fresh vegetables for approximately six months.

Dalam keadaan seperti ini masyarakat Korea dapat dikatakan serupa dengan kura-kura dalam dongeng “Kura-kura dan Kelinci”. Dimana kura-kurang yang tidak dapat berjalan cepat, ikut serta dalam pertandingan lari melawan kelinci.

In these circumstances the Korean society can be said to be similar to the tortoise in the fable "Tortoise and the Hare". Where the tortoise-less that can not run fast, took part in the run game against rabbits.

Hasil dari pemikiran nenek moyang bangsa Korea ini adalah makanan olahan dari sayuran yang disebut Kim-chi. Sekilas Kimchi terlihat seperti asinan sayur. Kimchi tidak menggunakan bahan pengawet. Yang mengawetkannya adalah garam dan saus ikan, dimana saus ikan ini adalah hasil fermentasi yang menggunakan garam.

Results of the ancestors of Korean thought this was a processed food of vegetable called Kim-chi. Kimchi glance looks like a pickled vegetable. Kimchi does not use preservatives. The preserve is salt and fish sauce, fish sauce where it is fermented using salt.

Beberapa jenis Kim-chi yang perlu diketahui adalah : Tongbaechu Kimchi, Oisobaegi Kimchi, Kkaktugi Kimchi, Chonggak Kimchi, Yuolmo Kimchi, Tongchimi Kimchi, dan Mul Kimchi. Yuolmo Kimchi dimakan pada musim panas, sedang pada musim dingin sering mengkonsumsi Tongchimi Kimchi.

Several types of Kim-chi to know is: Tongbaechu Kimchi, Kimchi Oisobaegi, Kkaktugi Kimchi, Kimchi Chonggak, Yuolmo Kimchi, Kimchi Tongchimi, and Mul Kimchi. Yuolmo Kimchi is eaten in the summer, while in winter often consume Tongchimi Kimchi.

Bau Kim-chi sangat menusuk karena terbuat dari hasil ikan fermentasi. Warna yang kemerah-merahan menunjukkan seakan-akan rasanya pedas, namun pada kenyataannya sangat berbeda.

Kim-chi smell the stench was terrible because it is made from fermented fish products. Reddish colors show as if it was spicy, but in reality is very different.

Menurut pemikiran masyarakat Korea rasa Kimchi lebih enak dan lebih tinggi nilai gizinya daripada sayuran segar.

According to the Korean people's minds Kimchi taste better and higher nutritional value than fresh vegetables.

Selain Kimchi, Korea kaya pula akan jenis makanannya. Beberapa makanan itu antara lain adalah Sollongtang (bubur daging sapi), Shinsollo (sayuran dan daging yang ditata cantik), Pulgogi (daging sapi ala Seoul), Naengmyon (mie untuk musim panas) serta adapula suatu jenis makanan yang cocok untuk piknik, yaitu Kimbab.

Besides kimchi, Korea will be the type of food is also rich. Some foods that include Sollongtang (beef porridge), Shinsollo (vegetables and meat are laid out pretty), Pulgogi (Seoul-style beef), Naengmyon (noodles for summer) as well as a unisex type of food suitable for a picnic, which Kimbab .

Rasa Pulgogi seperti rasa sate di Indonesia. Bedanya Pulgogi terbuat dari iga dan dipanggang dalam potongan besar, berbeda dengan sate yang dipotong dalam ukuran kecil serta ditusuk dengan sebilah bambu kecil, lalu dipanggang. Kimbab terbuat dari rumput laut, nasi, dan sayuran. Rasanya mirip dengan lemper di Indonesia dan bentuknya sangat cantik.

Pulgogi taste like the taste of satay in Indonesia. The difference Pulgogi made of ribs and baked in large chunks, as opposed to broil cut in small sizes and pierced with small bamboo splinter, then baked. Kimbab made from seaweed, rice, and vegetables. It feels similar to lemper in Indonesia and looks very pretty.