Pada awalnya, saya mengenal Korea hanya sebagai negara maju
yang terletak dikawasan Asia Timur, dimana penduduknya berasal dari nenek
moyang yang sama dengan Jepang, yaitu ras Mongoloid.
At first, I just know Korea as a developed country located East
Asia region, where the population is derived from a common ancestor with Japan,
the Mongoloid race.
Korea adalah negara beriklim sedang, tidak seperti Indonesia
yang beriklim tropis. Negara Korea memiliki empat musim berbeda. Dan Indonesia
hanya memiliki dua musim berbeda.
Korea is a temperate country, unlike tropical Indonesia.
Country Korea has four distinct seasons. And Indonesia only has two distinct
seasons.
Pada dasarnya, Korea adalah negara yang subur. Berbagai
macam sayuran dan buah-buahan tumbuh di negara ini. Namun, apabila di
Indonesia, sayuran segar dapat dinikmati sepanjang tahunnya, maka di Korea
sayuran segar hanya dapat dinikmati selama kurang lebih enam bulan.
Basically, Korea is a fertile country. Wide variety of
vegetables and fruits grown in this country. However, if in Indonesia, fresh
vegetables can be enjoyed throughout the year, then in Korea can only be
enjoyed fresh vegetables for approximately six months.
Dalam keadaan seperti ini masyarakat Korea dapat dikatakan
serupa dengan kura-kura dalam dongeng “Kura-kura dan Kelinci”. Dimana
kura-kurang yang tidak dapat berjalan cepat, ikut serta dalam pertandingan lari
melawan kelinci.
In these circumstances the Korean society can be said to be
similar to the tortoise in the fable "Tortoise and the Hare". Where
the tortoise-less that can not run fast, took part in the run game against
rabbits.
Hasil dari pemikiran nenek moyang bangsa Korea ini adalah
makanan olahan dari sayuran yang disebut Kim-chi. Sekilas Kimchi terlihat
seperti asinan sayur. Kimchi tidak menggunakan bahan pengawet. Yang
mengawetkannya adalah garam dan saus ikan, dimana saus ikan ini adalah hasil
fermentasi yang menggunakan garam.
Results of the ancestors of Korean thought this was a
processed food of vegetable called Kim-chi. Kimchi glance looks like a pickled
vegetable. Kimchi does not use preservatives. The preserve is salt and fish
sauce, fish sauce where it is fermented using salt.
Beberapa jenis Kim-chi yang perlu diketahui adalah :
Tongbaechu Kimchi, Oisobaegi Kimchi, Kkaktugi Kimchi, Chonggak Kimchi, Yuolmo
Kimchi, Tongchimi Kimchi, dan Mul Kimchi. Yuolmo Kimchi dimakan pada musim
panas, sedang pada musim dingin sering mengkonsumsi Tongchimi Kimchi.
Several types of Kim-chi to know is: Tongbaechu Kimchi,
Kimchi Oisobaegi, Kkaktugi Kimchi, Kimchi Chonggak, Yuolmo Kimchi, Kimchi
Tongchimi, and Mul Kimchi. Yuolmo Kimchi is eaten in the summer, while in
winter often consume Tongchimi Kimchi.
Bau Kim-chi sangat menusuk karena terbuat dari hasil ikan
fermentasi. Warna yang kemerah-merahan menunjukkan seakan-akan rasanya pedas,
namun pada kenyataannya sangat berbeda.
Kim-chi smell the stench was terrible because it is made from
fermented fish products. Reddish colors show as if it was spicy, but in reality
is very different.
Menurut pemikiran masyarakat Korea rasa Kimchi lebih enak
dan lebih tinggi nilai gizinya daripada sayuran segar.
According to the Korean people's minds Kimchi taste better
and higher nutritional value than fresh vegetables.
Selain Kimchi, Korea kaya pula akan jenis makanannya.
Beberapa makanan itu antara lain adalah Sollongtang (bubur daging sapi),
Shinsollo (sayuran dan daging yang ditata cantik), Pulgogi (daging sapi ala
Seoul), Naengmyon (mie untuk musim panas) serta adapula suatu jenis makanan
yang cocok untuk piknik, yaitu Kimbab.
Besides kimchi, Korea will be the type of food is also rich.
Some foods that include Sollongtang (beef porridge), Shinsollo (vegetables and
meat are laid out pretty), Pulgogi (Seoul-style beef), Naengmyon (noodles for
summer) as well as a unisex type of food suitable for a picnic, which Kimbab .
Rasa Pulgogi seperti rasa sate di Indonesia. Bedanya Pulgogi
terbuat dari iga dan dipanggang dalam potongan besar, berbeda dengan sate yang
dipotong dalam ukuran kecil serta ditusuk dengan sebilah bambu kecil, lalu
dipanggang. Kimbab terbuat dari rumput laut, nasi, dan sayuran. Rasanya mirip
dengan lemper di Indonesia dan bentuknya sangat cantik.
Pulgogi taste like the taste of satay in Indonesia. The
difference Pulgogi made of ribs and baked in large chunks, as opposed to broil
cut in small sizes and pierced with small bamboo splinter, then baked. Kimbab
made from seaweed, rice, and vegetables. It feels similar to lemper in
Indonesia and looks very pretty.