Rabu, 27 Maret 2013

FUYU NO SAKURA DORAMA Review

At first glance dorama ini memang sepertinya memiliki kesamaan dengan Winter Sonata; amnesia.


 Ishikawa Monami yang traveling sendirian ke Yamagata demi melihat Fuyu no Sakura or the winter sakura yang bisa berkembang pada musim salju. Dalam perjalanan mengelilingi kota, seorang pengendara bermotor merampas tasnya dan kepalanya terbentur di dinding. . . and here comes. . .pahlawan kesiangan kita, Inaba san, who suddenly said “everything will be fine” sambil senyum ga jelas gitu, menggendongnya dan membawanya ke klinik or kantor polisi ya?! Hm. . .kurang jelas. . .

Tak disangka Monami mengalami amnesia!! Karena tasnya diambil si penjambret, the town’s people barely know who she is and this makes her have to stay with Inaba.
Scenes di awal episode inilah yang paling saya tidak suka, scene penjambretan yang mengakibatkan Monami amnesia terlalu lemah, karena benturan ke dinding itu sepertinya kurang keras untuk membuat seseorang kehilangan ingatan, hal ini diperparah dengan senyum ga jelasnya Inaba, seharusnya dia berusaha mengejar penjambret itu lebih dulu karena masih ada sisa beberapa menit sebelum penjambret itu melarikan diri dengan sepeda motornya. . .ehhhh malah bilang “everything will be fine” ckckckck Saiko!!
. . . Ishikawa ternyata adalah seorang istri direktur RS yang sudah memiliki seorang anak. Suaminya tentu saja berusaha menghalangi istrinya yang sedang amnesia itu untuk bersama dengan a glass craftsman who happens to be so romantic, tender, loving, gentle and deeply care for his wife.
I finally forget jeleknya scene di episode 1 dorama ini dan mulai bersimpati pada sosok Inaba. Inaba adalah tipe laki laki yang perasa, tiap tindakannya terlihat begitu tulus and he surely know how to treat woman biarpun terkadang saya merasa kalau Inaba terlalu polos dan naif saja. Sutradara pun ikut andil memberikan efek close up dan berawan yang menguatkan sosok Inaba sebagai pria idaman para wanita. Tiap sentuhan Inaba yang begitu tulus, salah satunya menurut saya karena efek ini dan salah duanya adalah akting.
Kusanagi Tsuyoshi (Ninkyo Helper) is fit for the role sebagai Inaba, wajahnya yang ganteng ditunjang pula dengan senyum manis yang meluluhkan hati Monami, played by Imai Miki. . .and that incl. Me too ;-)