Sahabat…
walau kau jauh disana
walau kita kini terpisah
oleh jarak dan waktu
tapi kau selalu ada dihati ini
Dulu hampir setiap malam
kita pergi berjalan
kita berjalan di tengah gelapnya malam
dengan tuntunan cahaya bintang
kaki melangkah menyusuri jalan
Saat kita lelah berjalan
kita duduk disebuah kayu
yang mulai membusuk
kita menatap kelangit
memejamkan mata dan menaruh harapan
Saat aku melihatmu
aku tersenyum
namun dalam hati
aku berkata apakah suatu saat
aku masih bisa tersenyum
apa mungkin ini hanya akan
menjandi kenangan masa lalu
jika kita dewasa nanti
aku takut jika hal itu terjadi
aku takut kau melupakanku
dalam hal nyata aku berkata
biarlah TUHAN yang menjawab semuanya